Deskripsi Pengertian Animasi, konsep dasar, prinsip dan jenisnya. Banyak dari kita yang pasti sudah pernah menonton film animasi, dan beberapa tahun belakangan ini film dengan gambar bergerak semakin digemari oleh penikmat film. Animasi itu sendiri adalah hasil olahan dari komputer yang berupa gambar bergerak dari sebuah objek yang telah disusun secara khusus dengan memperhatikan alur []
FungsiUtama dari Prinsip - prinsip Dasar Animasi adalah agar setiap. animasi yang dibuat kelihatan menarik, dramatis, dengan gerakan yang alami. Sebab dua tokoh animasi tersebut menciptakan prinsip - prinsip tersebut dengan. maksud agar sebuah Karakter mampu melakukan gerakan nyata baik itu benda, hewan maupun manusia dengan semirip mungkin.
FungsiUtama dari Prinsip - prinsip Dasar Animasi adalah agar setiap animasi yang dibuat kelihatan menarik, dramatis, dengan gerakan yang alami. Sebab dua tokoh animasi tersebut menciptakan prinsip - prinsip tersebut dengan maksud agar sebuah Karakter mampu melakukan gerakan nyata baik itu benda, hewan maupun manusia dengan semirip mungkin.
Fungsidari penerapan prinsip dasar animasi adalah: Dengan adanya animasi, presentasi menjadi menarik dan tidak membosankan, memperindah tampilan presentasi, memudahkan saat menyajikan presentasi, mempermudah penggambaran dari sebuah materi yang hendak di sampaikan. Fungsi utama dari prinsip - prinsip dasar animasi adalah agar setiap
Q Azkal akan membuat animasi dengan objek orang berjalan. Azkal akan menerapkan prinsip dasar animasi 2 dimensi dalam pembuatannya. Agar animasi tersebut menarik dan tampak seperti nyata, Azkal dapat menggunakan prinsip
6PsU. 1. Pengertian prinsip-prinsip animasi Prinsip â prinsip animasi digunakan para animator sebagai pakem atau pedoman utama gambar bergerak menjadi lebih hidup. Secara sederhana prinsip kerja animasi adalah dengan menumpuk beberapa gambar secara bergantian dan berurutan. Maka secara umum prinsip dasar animasi adalah prinsip-prinsip yang digunakan seorang animator untuk mengetahui dan memahami bagaimana sebuah animasi dibuat sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil animasi yang menarik, dinamis dan tidak membosankan. Dua orang animator profesional Thomas dan Ollie Johnston memberikan 12 prinsip animasi yang di adopsi dari animasi produksi Walt Disney. Merekalah yang merumuskan kedua belas prinsip animasi tersebut. 12 prinsip dasar animasi ini diciptakan pada tahun 1930, dan dikenalkan pertama kali pada tahun 1981 lewat buku mereka The Illusion of Life Disney Animation. Munculnya 12 prinsip animasi karena dapat menciptakan hasil animasi yang menarik, dinamis dan tidak membosankan. Prinsip animasi tersebut diciptakan atas dasar sebagai teori dasar yang bersifat wajib dimiliki dan dikuasai oleh para animator untuk menghidupkan karakter animasinya. Selain itu juga untuk menunjukkan suatu ekspresi dan kepribadian suatu karakter. Fungsi dari prinsip animasi itu sendiri adalah supaya setiap animasi yang dibuat terlihat menarik, dramatis dan dengan gerakan yang alami realistis. 2. Pentingnya Prinsip Dasar Animasi Awal mula perkembangan animasi dipengaruhi oleh keberadaan komik. Seperti di Perancis dan Swedia yang terkenal dengan komik Doc Martin dan Tintin. Perkembangan komik yang sedemikian pesat telah melahirkan banyak tokoh-tokoh kartun eropa terkenal, diantaranya selain Doc Martin dan Tintin, Asterix dan Obelix, Johan dan Pirlouit, steven sterk, Lucky Lucke, Smurf, dan lain - lain. Karakter komik tersebut akan menjadi lebih menarik ketika gambar-gambar ini disuguhkan dengan kemampuannya untuk dapat bergerak. Dengan prinsip dasar tersebut, animasi mampu menyampaikan suatu konsep yang kompleks menjadi menarik secara visual dan juga dinamik sehingga animasi terus berkembang hingga saat ini. 3. Mengetahui Konsep Dasar Prinsip Animasi Keinginan manusia untuk membuat gambar yang hidup dan bergerak sebagai bentuk dari pengungkapan expression mereka. Hal ini adalah yang mendasari munculnya 12 prinsip utama yang mendasari teori prinsip â prinsip animasi adalah fenomena kelemahan mata manusia yang disebut persistance of vision pola penglihatan yang teratur. Paul Roget, Joseph Plateau, dan Pierre Desvigenes, melalui peralatan optik yang mereka ciptakan berhasil membuktikan bahwa mata manusia cenderung menangkap urutan gambar-gambar pada tenggang waktu tertentu sebagai sebuah pola. 25 4. Fungsi prinsip â prinsip dasar animasi Animasi mampu menyampaikan suatu konsep yang kompleks menjadi menarik secara visual dan juga dinamik sehingga animasi terus berkembang hingga saat ini. Untuk menjadi sebuah animasi yang menarik secara visual maka muncul teori yang dinamakan prinsip â prinsip animasi. Fungsi utama dari prinsip â prinsip dasar animasi adalah agar setiap animasi yang dibuat kelihatan menarik, dramatis, dengan gerakan yang alami. Selain itu fungsi dari prinsip animasi banyak di manfaatkan sebagai perantara komunikasi antar pembuat film animasi studio dengan penonton atau penikmat film. Dengan prinsip animasi seorang animator dapat menyisipkan ekspresi karakter dan menarik perhatian para audien. 5. 12 Prinsip â prinsip Dasar Animasi Pada tahun 1981 melalui buku The Illusion of Life Disney Animation, memunculkan 12 prinsip animasi dengan tujuan menciptakan hasil animasi yang menarik, dinamis dan tidak membosankan. Prinsip animasi tersebut diciptakan atas dasar sebagai teori dasar yang bersifat wajib dimiliki dan dikuasai oleh para animator untuk menghidupkan karakter animasinya. Prinsip animasi ini didefinisikan oleh Thomas dan Ollie Johnston. Prinsipprinsip animasi tersebut adalah sebagai berikut a. Squash And Stretch Squash and Stretch ini adalah sebuah prinsip yang digunakan untuk membuat ilusi seberapa keras permukaan sebuah benda. Squash and strecth adalah upaya penambahan efek lentur plastis pada objek atau figur sehingga seolah-olah memuaiâ atau menyusutâ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. Penerapan squash and stretch pada figur atau benda hidup misal manusia, binatang, creatures akan memberikan enhancementâ sekaligus efek dinamis terhadap gerakan/ action tertentu, sementara pada benda mati misal gelas, meja, botol penerapan squash and stretch akan membuat mereka benda-benda mati tersebut tampak atau berlaku seperti benda hidup. Contoh pada benda mati Ketika sebuah bola dilemparkan. Pada saat bola menyentuh tanah maka dibuat seolah-olah bola yang semula bentuknya bulat sempurna menjadi sedikit lonjong horizontal, meskipun nyatanya keadaan bola tidak selalu ini memberikan efek pergerakan yang lebih dinamis dan hidupâ. Contoh pada benda hidup Sinergi bisep dan trisep pada manusia. Pada saat lengan ditarik seperti gerakan mengangkat barbel maka akan terjadi kontraksi pada otot bisep sehingga nampak memuaiâ, hal inilah yang disebut squash pada animasi. Sedangkan stretch nampak ketika dilakukan gerakan sebaliknya seperti gerakan menurunkan lengan, bisep akan nampak menyusutâ. Dari gambar di atas, kita bisa menentukan bola mana yang permukaannya keras dan mana yang tidak. Hal tersebut bisa diketahui dari âBola yang keras tidak mengalami perubahan bentuk deformation, sedangkan bola yang empuk mengalami perubahan bentuk menjadi gepeng saat dia mulai jatuh dan menghantam lantai sebelum akhirnya kembali lagi ke bentuk aslinyaââ. Hasil pantulan yang dihasilkan juga berbeda. b. Anticipation Anticipation adalah sebuah prinsip animasi dimana kita sebagai animator memberikan tanda pada penonton mengenai apa yang akan dilakukan oleh si karakter. Anticipation ini biasa digunakan sebagai transisi dari 2 major actions, misal di antara posisi berdiri dan berlari. Dari gambar dan kita sudah bisa menebak dengan pasti apa yang akan dilakukan oleh si Donald Duck, dia akan berlari. Inilah yang dimaksud sebagai Anticipation sebagai transisi dari 2 major actions dalam kasus ini berdiri dan berlari sehingga pembaca tahu apa yang akan dilakukan oleh si karakter. Kita bisa perhatikan bagaimana gerakan anticipation yang dibuat selalu adalah kebalikan dari gerakan berikutnya. Jika gerakan berikutnya ke arah atas, anticipationnya akan ke bawah, dll. Anticipation boleh juga dianggap sebagai persiapan/ awalan gerak atau ancang-ancang. Seseorang yang bangkit dari duduk harus membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar berdiri. Pada gerakan memukul, sebelum tangan majuâ harus ada gerakan mundurâ dulu c. Staging Staging merupakan gerak keseluruhan dalam sebuah adegan yang harus tampak jelas dan detail untuk mendukung suasana atau âmoodâ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Sekalipun dalam gambar yang tokoh-tokohnya hanya berupa siluet, kita bisa mengetahui dengan pasti apa yang sedang mereka kerjakan. Dalam banyak kasus, seringkali hanya perlu untuk mengubah camera angle untuk mendapatkan siluet yang tepat sekalipun action yang dilakukan sama. d. Straight Ahead And Pose to Pose Para animator menggunakan 2 pendekatan umum yang biasanya mereka pakai dalam menganimasikan, yaitu Straight Ahead dan Pose to Pose. a Straight Ahead Straight ahead adalah metode dengan menggambar secara berurutan, dari gambar pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Dimana gambar awal sampai dengan gambar akhir menunjukan satu rangkaian gerakan yang sangat jelas maksud dan tujuannya. Yang termasuk dalam prinsip ini adalah dalam gerakan gambar inbetween/ gambar di antara 2 key pose perubahan volume, ukuran, proporsi, bahkan juga bisa berupa gerakan yang lebih liar dan spontan. b Pose to Pose Pose to Pose, yaitu pembuatan animasi oleh seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-keyframe tertentu saja, selanjutnya in-between atau interval antar keyframe digambar/ dilanjutkan oleh asisten/ animator lain. Cara yang kedua ini lebih cocok diterapkan dalam industri karena memiliki kelebihan waktu pengerjaan yang relatif lebih cepat karena melibatkan lebih banyak sumber daya. Dalam Pose to Pose, segala pergerakan sudah diplanning terlebih dahulu. Jadi, animator telah menyiapkan gerakan-gerakan utamanya key pose, kemudian setelah semuanya oke, baru dilanjutkan dengan detail gerakan diantara in-between masing-masing key pose itu. e. Follow Through And Overlapping Action Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari. Konsep dari Follow Through Action adalah bahwa benda-benda yang saling berhubungan, tidak pernah bergerak bersamaan. Ketika ada 1 benda yang menjadi 'lead' benda utama yang bergerak, maka semua benda-benda yang tersambung dengan benda 'lead' ini akan ikut bergerak tapi tidak secara bersamaan. Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan salingsilang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului overlapping. Pergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. f. Slow In And Slow Out Slow In dan Slow Out menegaskan kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat. Contoh Dalam gerakan misalnya mengambil gelas. Tangan akan memiliki kecepatan yang berbeda ketika sedang akan menjamah gelas, dengan ketika sudah menyentuhnya. Ketika tangan masih jauh dari gelas, tangan akan bergerak relatif cepat. Sedangkan ketika tangan sudah mendekati gelas, maka secara refleks tangan akan menurunkan kecepatannya terjadi perlambatan atau dalam konteks ini kita menyebutnya slow out. Dengan menggunakan software animasi, slow in / slow out kadang disebut ease in / ease out ini bisa kita lakukan dengan hanya klik 1 tombol atau melakukan beberapa adjustment. g. Arc Arc ini akan membuat gerakan animasi kita menjadi lebih alami, khususnya untuk gerakan manusia dan hewan. Cara berpikir dari prinsip ini adalah seperti sebuah pendulum. Semua gerakan tangan, kaki, memutar kepala, dan gerakan bola mata semuanya dilakukan dengan mengikuti sebuah kurva. Prinsip ini biasanya diaplikasikan pada saat kita membuat inbetweening. Dengan Arcs, kita bisa membuat dimensi pada gerakan animasi kita, contoh membuat kepala sedikit menunduk saat menolehkan kepala akan membuat gerakan tampak lebih alami. Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur maya yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara smoothâ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung termasuk lingkaran, elips, atau parabola. Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung patah-patah. Dengan membuat garis punggungnya menjadi sebuah kurva, kita dapat memunculkan persepsi bahwa benda yang diangkat adalah benda yang berat. h. Secondary Action Secondary action adalah prinsip dimana ada gerakan sekunder yang terjadi akibat adanya gerakan utama. Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi pusat perhatianâ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama. Contoh Ketika seseorang sedang berjalan, gerakan utamanya tentu adalah melangkahkan kaki sebagaimana berjalan seharusnya. Tetapi seorang animator bisa menambahkan secondary action untuk memperkuat kesan hidup pada animasinya. Misalnya, sambil berjalan seorangâ figur atau karakter animasi mengayun-ayunkan tangannya atau bersiul-siul. Gerakan mengayun-ayunkan tangan dan bersiul-siul inilah secondary action untuk gerakan berjalan. i. Timing Timing adalah prinsip terpenting di dalam animasi. Timing menentukan berapa gambar yang harus kita buat di antara 2 pose atau yang biasa kita sebut dengan istilah in-between. Grim Natwick -seorang animator Disney pernah berkata, âAnimasi adalah tentang timing dan spacingâ. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak. Contoh Timing Menentukan pada detik keberapa sebuah bola yang meluncur kemudian menghantam kaca jendela. Contoh Spacing Menentukan kepadatan gambar yang pada animasi akan berpengaruh pada kecepatan gerak ketika bola itu sebelum menghantam kaca, tepat menghantam kaca, sesudahnya, atau misalnya ketika bola itu mulai jatuh ke lantai. Spacing pengaturan kepadatan gambar akan mempengaruhi kecepatan gerak bola, percepatan dan perlambatannya, sehingga membuat sebuah gerakan lebih realistis. j. Appeal Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Kita bisa dengan mudah mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang dengan hanya melihatnya sekilas. Kita juga bisa melihat style animasi buatan Disney atau Dreamworks cukup dengan melihatnya beberapa saat. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya tersendiri dalam pembuatan karakter animasi. Appeal adalah tentang bagaimana kita membuat karakter kita menjadi menarik dan tidak selaluharus yang lucu seperti yang banyak orang pikirkan. k. Exaggeration Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedik. Banyak dijumpai di film-film animasi sejenis Tom & Jerry, Donald Duck, Doraemon dan sebagainya. Contoh 1 Bola mata Tom yang melompatâ keluar karena kaget, 2 Muka Donald yang membara ketika marah, 3 Air mata Nobita yang mengalir seperti air terjun ketika menangis. Exaggeration adalah salah satu kekuatan medium animasi. Pada intinya melebih-lebihkan action, ekspresi atau apapun dalam animasi kita sehingga terlihat lebih menarik dan lebih cartoon. l. Solid Drawing Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, pencahayaan, dan sebagainya yang dapat dilatih melalui serangkaian observasi dan pengamatan, dimana dalam observasi itu salah satu yang harus dilakukan adalah menggambar. Gambar Step by step Solid Drawing Solid Drawing adalah kemampuan untuk menggambar karakter dalam berbagai angle sehingga karakter tersebut terlihat bervolume dan konsisten dalam setiap frame animasi. Segala atribut seperti mata, pakaian, aksesoris, dan apapun yang menempel dengan si karakter tetap konsisten letak dan bentuknya. Gambar Solid Drawing dalam pergerakan tangan Solid drawing berbeda dengan 'detailed drawing' dan 'realistic drawing', solid drawing lebih menekankan pada bagaimana karakter tersebut bisa dengan baik dianimasikan dalam ruang 3D
12 Prinsip Animasi â Grameds pasti paham betul dong jika sebuah animasi itu tidak akan terlepas dari kreativitas tangan sang animatornya. Yap, modal utama seorang animator untuk dapat menciptakan sebuah animasi yang bagus adalah ketika dirinya mampu meng-capture suatu momentum yang ada menjadi bentuk runtunan gambar, sehingga seolah-olah gambar tersebut dapat bergerak atau hidup. Seorang animator ini berbeda ya dengan seorang komikus, kartunis, maupun ilustrator, terutama ketika tengah menjadikan gambar seolah bergerak atau hidup. Dalam hal membuat animasi ini, tidak dapat dikatakan bahwa prosesnya adalah mudah, sebab banyak teori dasar yang harus dipelajari oleh seorang animator. Salah satu teori dasar mengenai pembuatan animasi ini adalah mengenai 12 prinsip animasi. 12 prinsip animasi ini meliputi banyak hal, mulai dari dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, visualisasi, hingga teknis pembuatannya. Lantas, apa saja sih 12 prinsip animasi itu? Bagaimana pula sejarah perkembangan animasi di dunia hingga dapat secanggih sekarang? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan 12 prinsip animasi berikut ini! Apa Saja 12 Prinsip Animasi?1. Solid Drawing2. Squash & Stretch Lentur3. Timing & Spacing Timing Durasi4. Anticipation Gerakan Awal5. Slow In & Slow Out6. Secondary Action Gerakan Penutup7. Arc8. Follow Through & Overlapping Action9. Straight Ahead & Pose to Pose10. Staging11. Exaggeration Pendramatisir Wujud Animasi12. AppealSejarah Perkembangan Animasi di DuniaAmerikaJepangRusiaIndonesia Apa Saja 12 Prinsip Animasi? 1. Solid Drawing Dasar utama dari proses membuat animasi adalah menggambar. Yap, kegiatan menggambar ini memegang peranan yang cukup signifikan dalam menentukan baik tidak proses maupun hasil dari sebuah animasi, apalagi animasi klasik. Solid drawing adalah kemampuan untuk menggambar karakter dalam berbagai angle sehingga karakter tersebut akan nampak 3D dan konsisten dalam setiap frame animasinya. Biasanya, ketika tengah menerapkan prinsip ini, seorang animator akan tetap mempertimbangkan segala atribut pada karakternya. Mulai dari letak mata, model pakaian, hingga aksesoris apapun yang menempel di karakter, harus digambar secara konsisten. Tidak hanya itu saja, seorang animator juga harus memiliki kepekaan dalam hal kesemimbangan, komposisi, berat, dan pencahayaan pada karakternya. Sebenarnya, dalam prinsip Solid Drawing yang bergantung pada kegiatan menggambar ini, sudah bisa digantikan menggunakan komputer. Hanya saja, menggambar sebuah karakter dengan tangan justru menghasilkan animasi yang lebih ânyataâ. 2. Squash & Stretch Lentur Prinsip yang pertama ini adalah ketika terjadi penambahan efek lentur plastis pada karakter atau objeknya, sehingga akan terlihat seolah-olah memuai atau menyusut. Jika sudah begitu, maka karakter akan memiliki efek gerak yang lebih hidup. Prinsip ini dapat diterapkan pada karakter yang berupa makhluk hidup, mulai dari manusia hingga binatang. Nantinya, akan diberikan enhancementâ sekaligus efek dinamis terhadap gerakan tertentu. Lalu, apakah prinsip ini tidak bisa diterapkan dalam karakter yang berupa benda mati? Tentu saja bisa, biasanya yang digunakan adalah benda mati seperti meja, gelas, dan botol. 3. Timing & Spacing Timing Durasi Pada prinsip timing lebih menentukan kapan waktu sebuah gerakan pada karakter harus dilakukan. Sementara pada prinsip spacing lebih mengacu pada penempatan dan jumlah gambarnya, sehingga akan menentukan percepatan serta perlambatan dari macam-macam jenis gerak pada karakternya. Kedua prinsip ini memiliki definisi yang berbeda tetapi akan tetap berkaitan satu sama lain. Dalam timing, lebih menentukan pada detik keberapa sebuah karakter dapat berjalan sampai berhenti ke tujuannya. Sedangkan pada spacing lebih menentukan kepadatan gambarnya. Hal ini juga diungkapkan oleh seorang animator Disney bernama Grim Natwick, yang berpendapat bahwa âAnimasi adalah tentang timing dan spacingâ. Perhatikan gambar berikut! Pada gambar, terdapat angka-angka yang menunjukkan angka frame. Sementara garis yang ada menunjukkan jarak atau perubahan antara benda sebelum dan setelahnya spacing. 4. Anticipation Gerakan Awal Anticipation adalah persiapan dari gerakan awal yang memiliki 3 bagian, yakni bagian awal antisipasi, bagian gerakan itu sendiri, dan bagian gerakan akhir follow through. Prinsip ini dapat dianggap sebagai persiapan gerak atau ancang-ancang. Sama seperti manusia yang hendak berlari atau melompat, pasti akan melakukan gerakan ancang-ancang terlebih dahulu kan? Nah, dalam pembuatan karakter animasi juga demikian. Contohnya pada sebuah karakter yang ingin melakukan gerakan melompat, harus didahului adanya gerakan membungkuk kemudian baru benar-benar melompat. Contoh lainnya adalah ketika sebuah karakter akan melakukan gerakan memukul, maka tangannya harus ke arah mundur kemudian maju. 5. Slow In & Slow Out Hampir sama dengan prinsip spacing yang berkaitan pada akselerasi dan delerasi. Dalam prinsip ini juga menegaskan bahwa setiap gerakan yang ada pada karakter harus memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow In terjadi ketika sebuah gerakan yang awalnya lambat kemudian menjadi cepat. Slow Out terjadi ketika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian kian melambat. 6. Secondary Action Gerakan Penutup Yakni gerakan tambahan yang bertujuan untuk memperkuat gerakan utama supaya karakternya tampak lebih realistik. Perlu diketahui bahwa gerakan tambahan ini tidak boleh melebihi gerakan utama ya⌠Misalnya pada gerakan melangkah, posisi tangan harus dapat mengimbangi langkah kaki. Begitu pula dengan posisi pinggang yang akan ikut berputar ketika badan tengah condong bergerak ke arah kanan maupun kiri. 7. Arc Yakni sebuah gerakan yang mengikuti pola berbentuk lengkung lingkaran, elips, atau parabola. Prinsip ini biasanya digunakan pada karakter yang akan bergerak melempar bola, sehingga keberadaan âArcâ ini ditunjukkan pada lintasan tangan atau lintasan gerak bola di udara. Contoh lain adalah ketika seorang animator hendak membuat karakter yang menggelengkan kepala, maka gerakan yang dihasilkan akan sedikit melengkung ke arah atas atau bawah hingga membentuk lingkaran. 8. Follow Through & Overlapping Action Prinsip follow through adalah ketika bagian tubuh tentu tetap bergerak meskipun karakter tersebut telah berhenti bergerak. Misalnya ketika kepala menoleh ke arah kanan, maka rambut ikut bergerak. Sementara overlapping adalah ketika gerakan saling mendahului. Misalnya ketika terdapat karakter hewan yang tengah melompat, sesaat setelah melompat, telinganya masih bergerak-gerak meskipun gerakan utama telah berhenti. 9. Straight Ahead & Pose to Pose Prinsip straight ahead ini berupa membuat animasi dengan cara menggambarnya satu per satu, frame by frame, dari awal hingga akhir. Penggunaan prinsip ini meskipun terkesan boros waktu, tetapi kualitas gambarnya tetap konsisten, sebab hanya dikerjakan oleh satu orang saja. Prinsip straight ahead juga membutuhkan improvisasi dari sang animator sehingga hasil gerakan pada karakternya pun terlihat lebih natural. Sayangnya, tanpa disadari pula oleh sang animator, melalui prinsip ini tak jarang gambar karakternya dapat membesar maupun mengecil. Sementara prinsip pose to pose adalah pembuatan animasi dengan cara menggambar hanya pada keyframe tertentu saja. Selanjutnya, in-between atau interval antar keyframe akan digambar oleh animator lainnya. Cara ini justru lebih hemat waktu karena melibatkan banyak sumber daya, sehingga tak jarang diterapkan pada industri animasi. 10. Staging Staging dalam prinsip animasi ini meliputi akan bagaimana lingkunganâ di sekitar karakter diciptakan untuk mendukung suasana dari sebagian atau keseluruhan scene. Maka dari itu, prinsip ini sangat mengacu pada sinematografi dan siluet dari karakternya. Jika berkaitan dengan siluet karakter, maka berkenaan dengan bagaimana posisi kameraâ dalam pengambilan gambarnya. Jika kamera berada pada posisi bawah, maka dapat membuat karakter terlihat besar dan menakutkan. Sementara itu, jika posisi kamera berada di atas justru akan membuat karakter tampak lebih kecil dan terlihat bingung. Posisi yang paling efektif adalah berada di samping, sehingga nantinya karakter akan terlihat dinamis dan menarik. 11. Exaggeration Pendramatisir Wujud Animasi Prinsip ini lebih menekankan gerakan animasi yang memiliki unsur dramatis bahkan cenderung hiperbola. Prinsip yang satu ini biasanya diterapkan dalam animasi dengan genre komedi, sehingga membutuhkan gerakan dramatis yang cenderung ekstrim terutama pada ekspresi tertentu. Singkatnya, melalui prinsip ini, karakter akan lebih lebay tetapi justru itulah daya tariknya. 12. Appeal Prinsip appeal berkaitan erat dengan gaya visual animasi. Melalui prinsip ini, bahkan tak jarang penonton akan dapat mengidentifikasikan darimana asal animasi tersebut. Coba lihat kembali animasi Doraemon, Spongebob Squarepants, hingga Adit & Sopo Jarwo. Pasti memiliki gaya visual yang berbeda kan? Nah, appeal ini biasanya mencakup pada style, warna, dan 3D. Di era yang serba canggih seperti saat ini, keberadaan animasi sudah semakin populer apalagi dengan adanya animasi 3D yang dapat diciptakan melalui software. Yap, perkembangan teknologi juga sangat mempengaruhi perkembangan animasi pula. Zaman dahulu, karakter Mickey Mouse contohnya, harus dibuat secara frame by frame oleh animatornya. Terlebih lagi, animasi itu ternyata tidak hanya berkembang di negara Amerika saja lho, tetapi juga di Jepang, Rusia, bahkan Indonesia. Amerika Amerika dianggap sebagai negara pencetus animasi, meskipun sebenarnya animasi pertama adalah diciptakan oleh Charles Ămile Reynaud, seorang animator berkebangsaan Perancis. Pada abad ke-18, animasi mulai berkembang di Amerika dengan menggunakan teknik stop motion. Dalam teknik tersebut mengandalkan serangkaian gambar diam yang kemudian disusun menjadi satu sehingga menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini cukup sulit untuk dilakukan lho, sebab membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Untuk menciptakan animasi selama 1 detik saja, membutuhkan proses kira-kira 12-24 frame! Orang Amerika pertama yang menggunakan teknik stop motion ini adalah J. Stuart Blackton yang kemudian dianggap menjadi Bapak Animasi Amerika. Berkat idenya tersebut, Blackton berhasil menciptakan beberapa film menggunakan teknik stop motion, sebut saja ada The Enchanted Drawing 1900 dan Humorous Phases of Funny Faces 1906. Semakin berkembangnya teknologi, terutama komputer, maka pembuatan animasi pun juga semakin berkembang. Perkembangan ini menjadikan animasi terbagi menjadi dua jenis yakni 2D dan 3D. Sedikit trivia saja nih, antara animasi 2D dengan 3D memiliki perbedaan yang sangat kentara. Jika dalam animasi 2D biasanya figur animasi menggunakan bitmap graphics atau vector graphics. Sementara pada animasi 3D lebih kompleks, bahkan tak jarang terdapat efek yang menjadikan karakter lebih hidup, seperti efek air, api, dan pencahayaan. Di Amerika pula, rumah produksi animasi terpopuler didirikan beserta karakternya, yakni Disney. Yap, rumah produksi Disney ini diciptakan oleh Walt Disney dengan karya-karyanya seperti Mickey Mouse, Donald Duck, Pinocchio, dan lainnya. Coba sebutkan siapa saja karakter favorit dalam film Disney! Banyak negara yang berusaha mengikuti perkembangan animasi dari negara adidaya ini, salah satunya adalah Jepang. Bahkan kedua negara ini bersaing dalam pembuatan animasi meskipun keduanya memiliki karakteristik dan gaya visual yang berbeda. Animasi yang berasal dari Amerika terkenal dengan penggunaan teknologinya yang canggih, sementara animasi Jepang lebih pada jalan cerita yang menarik. Jepang Perkembangan animasi akhirnya sampai ke benua Asia, dengan Jepang sebagai pencetus pertamanya yakni sejak tahun 1913. Pada saat itu, Shimokawa Bokoten dan rekan-rekannya menciptakan sebuah animasi berjudul First Experiment in Animation yang ternyata laku keras. Masyarakat Jepang menyebut animasi sebagai anime. Perkembangan industri anime ini terjadi ketika industri film Jepang tengah menurun. Pada tahun 1963, muncul animasi berjudul Astro Boy yang ditayangkan melalui televisi dengan jalan cerita yang menarik. Ditambah lagi dengan adanya desain grafis yang kala itu dianggap canggih, menjadikan animasi tersebut sukses besar. Memasuki tahun 1990-an, banyak bermunculan animasi-animasi yang menarik tetapi dianggap provokatif, sebut saja ada Neon Genesis Evangelion karya Hideaki Anno, Mononoke Hime karya Hayao Miyazaki, dan lainnya. Secara umum, animasi-animasi tersebut mengangkat tema mengenai cinta, keberanian, dan persahabatan yang kompleks. Ketika teknologi digital sudah semakin berkembang, maka produksi animasi di Jepang juga turut berkembang. Banyak studio-studio yang memproduksi animasi, salah satunya adalah Ghibli yang hingga saat ini karya-karyanya masih populer. Melalui animasi ini, secara tidak langsung mencerminkan bagaimana keadaan masyarakat di Jepang. Rusia Negara Rusia juga turut mengembangkan animasi yang populer, sebut saja Masha & The Bear yang telah ditayangkan di televisi Indonesia. Perkembangan animasi di Negara Beruang Merah ini dimulai oleh Ladislas Starevitch, yang kemudian dikenal sebagai Bapak Animasi Boneka. Bahkan namanya sering disandingkan dengan Winsor McCay yang merupakan Bapak Animasi Gambar. Terjadinya Revolusi Oktober di Rusia pada tahun 1917, menyebabkan Starevitch harus bermigrasi ke luar negeri dan membuat perkembangan animasi di negara tersebut juga turut berhenti. Barulah pada akhir tahun 1920-an, penguasa Rusia, Stalin, berhasil diyakinkan untuk memberikan modal bagi studio-studio animasi dengan untuk membuat film dengan tujuan propaganda. Yap, keberadaan animasi ternyata dapat dijadikan sebagai propaganda politik tetapi kondisi tersebut kemudian berakhir pada tahun 1956 seiring berakhirnya kepemimpinan Stalin. Pada kepemimpinan selanjutnya, Khrushchev, kemudian membawa sebuah pembaharuan terutama dalam dunia politik dan budaya. Hal itulah yang menjadi titik tolak pada perkembangan animasi, meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama. Perkembangan animasi Rusia yang semakin meningkat dari segi kualitas, ditandai dengan adanya karya Fjodor Khitruks yang berjudul History of a Crime 1961. Animasi tersebut mengusung tema kontemporer dan menceritakan isu-isu dalam realitas dunia modern. Bahkan film animasi tersebut dianggap menjadi sebuah kritik terhadap masyarakat Rusia sebab mengisahkan seorang laki-laki yang tidak dapat tidur karena gangguan keributan suara dari lingkungan tetangganya. Pada era kepemimpinan Khrushchev ini, animasi boneka juga lahir kembali setelah sempat hiatus beberapa tahun. Kembalinya animasi boneka ini dicetuskan oleh Soyuzmultfilm pada tahun 1953. Karakter animasi boneka yang paling terkenal adalah Cheburashka, dari cerita fairy tale karya Eduard Kaspersky. Seiring dengan perkembangannya, animator Rusia mampu menghasilkan karya-karya berkualitas dengan kerjasama internasional. Sebut saja ada The Mermaid 1996 karya Alexander Petrov yang bahkan mendapatkan nominasi Oscar. Indonesia Negara kita juga termasuk yang mengikuti perkembangan animasi lho, meskipun berjalan lambat karena sulitnya ruang lingkup promosi bagi para animatornya. Alasan lain mengapa perkembangan animasi di Indonesia sangat lambat adalah kurangnya pendidikan formal mengenai animasi dan penguasaan bahasa asing yang kurang. Yap, masyarakat Indonesia sebelum era ini sangat terbatas dalam menguasai bahasa asing, sehingga kebanyakan animation house dari luar negeri kurang berminat untuk mendirikan studio di Indonesia. Meskipun sebenarnya, budaya wayang kulit itu juga termasuk salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Sekarang ini, berhubung teknologi sudah semakin canggih, maka produksi animasi di Indonesia pun turut berkembang secara beragam. Sebut saja ada Adit & Sopo Jarwo, Battle of Surabaya, Juki The Movie, Kiko and Friends, Keluarga Somat, dan masih banyak lagi. Meskipun belum meluas ke negara lain, tetapi kita wajib berbangga diri sebab Indonesia sudah mampu menciptakan animasi yang memiliki gerak luwes dan karakter yang mendidik. Sumber Baca Juga terkait 12 Prinsip Animasi Pengertian Estetika dan Teorinya Apa Itu Kritik Karya Seni Rupa? Pengertian, Sejarah, dan Cara Membuat Karikatur Memahami Gambar Cerita dan Contohnya Macam-Macam Teknik Menggambar Bagi Para Pemula Apa Itu Teknik Dusel? Mengenal Teknik Pointilis Contoh Seni Rupa Asli Indonesia dan Jenisnya Alat yang Digunakan Pada Teknik Arsir Pengertian, Sejarah, Fungsi, Jenis, dan Contoh Seni Grafis ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
fungsi dari adanya prinsip dasar animasi adalah